Dosa Membunuh

Tafakur

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32).

Bila dituruti, hawa nafsu bisa mengajak kepada kesesatan, termasuk membunuh. Apalagi bila nafsu sudah dikuasai setan, ingin membunuh bisa memuncak pada orang-orang yang nafsunya telah dikuasai setan, jangankan orang lain, saudara sendiri juga bisa dibunuh seperti yang dilakukan oleh anak Nabi Adam, Qabil yang membunuh saudara kandungnya, Habil. Rasanya puas hati bila sudah melakukannya. Namun setelah membunuh, bukan kepuasan batin yang diperoleh.

Apalagi membunuh orang-orang yang tak bersalah adalah perbuatan berdosa besar. Ia disamakan dengan membunuh seluruh manusia di muka bumi ini. Sungguh amat tersiksa batin orang yang telah membunuh orang yang demikian banyak, baik siksaan di dunia maupun di akhirat. Di akhirat kelak juga harus menanggung dosa orang-orang yang hak hidupnya dihilangkan.

Karena itu, sebaiknya menghindari dari perbuatan yang mengarah pada perbuatan keji tersebut. Lebih baik mengajak diri menjalani hidup yang membantu menyelamatkan nyawa orang-orang di muka bumi, yaitu dengan menebar ajaran Islam yang penuh kedamaian. Disebutkan dalam Alquran, menyelamatkan satu nyawa ibarat menyelamatkan seluruh manusia di dunia. Itu adalah gambaran besarnya pahala yang disediakan.