Berterimakasih

Tafakur

“Barangsiapa yang tidak berterimakasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah” (HR. Ahmad).

Tak sedikit orang yang cenderung mengagung-agungkan diri dan sebaliknya mencari-cari kelemahan orang lain. Padahal kalau mau melihat ke dalam (diri), akan ditemukan banyak kelemahan sehingga membutuhkan bantuan orang banyak. Termasuk kelemahan dalam menghadirkan sepiring makanan untuk dimakan.

Sungguh pada sepiring makanan untuk mengganjal perut dari rasa lapar, telah melalui banyak bantuan orang lain. Seperti melalui tangan-tangan para petani, pembuat pupuk, pekerja mesin giling dan traktor, dan lain-lain. Juga (ia) telah melalui tangan-tangan penghasil garam dan penjualnya, para nelayan dalam mencari ikan, dan juga bantuan petani sayur, dan lain-lain.

Menyadari hal ini, sepatutnya setiap akan menikmati sepiring nasi, kita menyempatkan untuk bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan hamba-hambaNya dengan berbagai kemampuan. Sekaligus menyempatkan diri untuk mengingat jasa-jasa orang lain dan berterimakasih.

Sebahagian orang yang telah bekerja membantu kita mungkin kini sedang terkulai lemah tak berdaya, baik karena terkena penyakit atau telah tua usianya. Karena itu, hendaknya menyisihkan sedikit dari apa yang kita nikmati setiap hari untuk dibagi kepada mereka